Dear penggemar coklat,
Berita ini mungkin bisa jadi kabar gembira…. karena cokelat yang kita sukai ternyata punya manfaat bagi kesehatan. Sebuah laporan di JAMA 2007;298:49-60, menyatakan bahwa konsumsi coklat secara rutin dapat menurunkan tekanan darah buat mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Tapi jangan salah…. Coklat yang dimaksud adalah dark chocolate, bukan milk chocolate atau white chocolate.
Dalam penelitian ini, Taubert dan timnya menggunakan subyek penelitian 6 pria dan 7 wanita dengan kisaran usia 55-64 tahun. Semuanya didiagnosa dengan hipertensi ringan, dengan tekanan darah sistolik rata-rata 153, dan diastolik 84.
Setiap hari selama 2 minggu, mereka makan 100 gram coklat, dan diminta menyeimbangkan kalori mencapai 480 kalori dengan tidak memakan makanan lain yang mengandung nutiren atau kalori yang sama. Separuh pasien menggunakan dark chocolate, dan separuhnya lagi mengkonsumsi dark chocolate.
Hasilnya ? Mereka yang mengkonsumsi dark chocolate mengalami penurunan tekanan darah sampai 5mmHg sistolik dan 2 mmHg diastolik. Sedangkan mereka yang makan white chocolate tidak mengalami penurunan tekanan darah.
Ada apa di dalam dark chocolate?
Dark chocolate — bukan white atau milk chocolate , atau dark chocolate dimakan bersama susu —– merupakan antioksidan yang poten. Demikian dilaporkan oleh Mauro Serafini di Jurnal Nature 424, 1013 (28 August 2003). Antioksidan adalah senyawa yang akan menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam berbagai gangguan tubuh. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa flavonoids, terutama adalah epicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan antitrombotik (anti penggumpalan darah). Dalam penelitiannya, Serafini dan timnya menggunakan subyek penelitian 7 wanita sehat dan 5 pria sehat dengan kisaran usia 25-35. Pada hari-hari yang berbeda yang sudah ditentukan, mereka diminta mengkonsumsi 100 gram dark chocolate, 100 gram dark chocolate dengan segelas susu, dan 200 gram milk chocolate. Satu jam kemudian dari masing-masing konsumsi cokelat, sampel darah mereka dan diukur kadar epicathecin di dalam darahnya.
Apa yang diperoleh ? Ternyata konsumsi dark chocolate menghasilkan kadar antioksidan tertinggi dalam darah, diikuti dengan dark chocolate + susu, dan yang terendah adalah milk chocolate. Yang menarik, ternyata nampaknya susu mengganggu penyerapan antioksidan dalam tubuh. Dan adanya susu juga akan mengurangi potensi manfaat cokelat bagi kesehatan, dalam hal ini khususnya untuk gangguan kardiovaskuler.
Seorang temanku menanyakan, dark coklat merk apa yang masih banyak flavanolsnya, krn dalam komposisi yang tertera dalam kemasan tidak ada yang menyebutkan banyaknya kandungan flavanols. Wah, kalau ini agak sulit…. karena memang produk-produk coklat yang beredar tidak ada yang menuliskan kandungan flavonoidnya. Beberapa merk yang memiliki varian dark coklat yang aku tahu adalah Toblerone, Cadbury, Silver Queen, dan Monggo (ini merk lokal Jogja). Untuk produsen coklat, ada baiknya memang untuk bisa mencantumkan kandungan flavonoidnya pada kemasan coklat, mungkin itu lebih menarik sebagian orang yang peduli kesehatan.
Dan buat teman-teman, gini aja deh…. jika mau beli coklat, pilih yang dark… dan sebaiknya tidak diminum bersama susu. Memang rasa dark coklat itu agak lebih pahit-pahit gimana gitu…. tapi tetap lezat dimakan. Demi menyempurnakan tulisan ini, tadi aku beli dan cicipi satu merk dark coklat… hehe. . Aku tidak tahu apakah dark coklat ini sama dengan yang digunakan dalam penelitian apa tidak. Enak juga kok… masih manis, dengan sedikit rasa pahit khas coklat. Mungkin untuk penderita diabetes sebaiknya tidak mengkonsumsinya karena ada kandungan gulanya.
Hmm, pilihannya terserah Anda…….
secangkir coklat hangat mengepul…..
atau mengudap sebatang dark coklat…
sama lezatnya…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar